Mahasiswa Tak Wajib Buat Skripsi? Begini tanggapannya

Malang, tugumalang.id – Mahasiswa S1 atau D4 saat ini tak lagi diwajibkan harus menyusun tugas akhir skripsi. Selain skripsi, mahasiswa bisa membuat prototipe hingga proyek. Aturan itu tertuang dalam Permendikbudristek No.53/2023 tantang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang ditetapkan pada 18 Agustus 2023 lalu.

Memandang hal itu, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Maskuri menyampaikan bahwa mahasiswa Unisma sejak 3 tahun terakhir telah diberikan 3 opsi tugas akhir sebagai penentu kelulusan. Yakni melalui penyusunan skripsi, membuat jurnal internasional hingga melakukan riset dalam program magang di industri.

“Jadi bagi mahasiswa yang sudah menulis jurnal internasional tidak perlu menyusun skripsi. Yang kami uji ya jurnal yang dibuat itu. Ini untuk melakukan percepatan studi,” ucapnya, Rabu (30/8/2023).

Mahasiswa Tak Wajib Buat Skripsi, Rektor Unisma: Intinya Jangan Sampai Menghilangkan Karya

“Termasuk mahasiswa yang mau pilih magang di perusahaan sekaligus melakukan riset juga sudah kami dorong. Jadi tak harus mengambil skripsi. Jadi mahasiswa magang dan membuat progres laporan (riset) itu yang kemudian diuji,” lanjutnya.

Meski begitu, Maskuri berpandangan bahwa skripsi juga tetap penting bagi mahasiswa. Sebab menurutnya, skripsi merupakan jembatan bagi mahasiswa untuk bisa mendapat pengalaman langsung dalam melakukan riset.

“Tugas akhir skripsi itu bisa memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk melakukan suatu riset. Perlu dipahami bahwa pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu bermuara pada riset,” kata dia.

Riset sebagai konstruksi mengembangkan ilmu pengetahuan itu menurutnya juga bisa menghasilkan inovasi atau temuan temuan baru. Dikatakan, inovasi dan temuan baru itulah yang harus didorong agar semakin berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Jadi intinya sebuah karya jangan sampai dihilangkan karena itu akan memberikan dampak yang besar terhadap bangunan budaya dan peradaban,” tandasnya.

sumber : tugumalang