Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) FKIP UNISMA Lahirkan Guru Kompeten dan Profesional

MALANG – Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma), kembali akan mengukuhkan lulusannya. Sabtu (13/1) hari ini, sebanyak 496 lulusan akan kembali dikukuhkan oleh Dekan FKIP Unisma, Dr. Hasan Busri, M.Pd.

PPG FKIP Unisma dikenal dengan kualitasnya. Kualitas di berbagai bidang. kurikulum pendidikan, layanan akademik, sarana, SDM dosen, dan sebagainya. Berbagai kesan baik pun disampaikannya oleh para lulusan. Meskipun melalui masa kuliah yang tidak lama, tetapi mereka merasakan manfaat yang begitu besar.

Diantaranya disampaikan oleh mahasiswa PPG Dalam Jabatan, Iwan Sakhroni, S.Pd. Sebelumnya dia membayangkan ikut PPG itu susah dan menakutkan. “Ternyata setelah  mengikuti kuliah PPG di FKIP Unisma sangat menyenangkan. Dan ini juga dirasakan oleh teman-teman PPG yang lain. Kami merasa nyaman, dosen sangat profesional dalam memberikan materi kuliah, membimbing kami dengan ramah, sabar serta humoris, mengevaluasi setiap tugas-tugas kami, supaya kami bisa memahami setiap materi kuliah dan tentunya bisa lulus PPG dengan nilai yang maksimal,” ucapnya.

“Terimakasih FKIP Unisma telah memberikan kenangan yang terbaik dan berharga bagi kami Mahasiswa PPG Dalam Jabatan Matematika Angkatan 2 Tahun 2023,” tambahnya.

Kuliah PPG telah membantu para mahasiswa terkait efisiensi  waktu serta biaya. Karena selain sebagai mahasiswa PPG, mahasiswa juga sebagai guru aktif dengan tugas yang padat di sekolah. “Sehingga Alhamdulillah dengan kuliah daring PPG yang relatif singkat ini kami tetap bisa mendapatkan pendidikan kuliah dengan baik dan maksimal,” kata Iwan, yang juga Ketua Kelompok PPG Prodi Matematika ini.

Menurutnya, setelah masa pandemi  covid, tantangan guru menjadi lebih berat, yaitu terkait pendidikan karakter. Karena karakter siswa dipengaruhi oleh setiap informasi yang diakses. Maka guru harus ekstra sabar dan sungguh-sungguh dalam membimbing serta mengarahkan pendidikan karakter yang baik dari siswanya.

“Tantangan guru di masa depan, guru harus mampu menguasai teknologi dengan profesional, karena semakin lama perkembangan teknologi semakin meningkat. Jadi supaya guru tidak ketinggalan zaman harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi,” ungkap pria asal Kunir, Lumajang ini. 

Kuliah PPG di FKIP Unisma dilaksanakan secara luring untuk yang Pra Jabatan dan daring bagi yang Dalam Jabatan. Meskipun demikian tidak mengurangi kualitas dan mutu pendidikan. Hal itu disampaikan oleh Nuris Hisan Nazula, S.Pd. Mahasiswa PPG Dalam Jabatan asal Banyuwangi.

Dia mengatakan, meskipun perkuliahan dilaksanakan dengan online, namun PPG di Unisma terlaksana dengan baik dan sesuai jadwal. Panitia pelaksananya responsif dan mengarahkan peserta PPG dengan sabar. “Dosen-dosen dan guru pamongnya pun sangat kompeten di bidangnya sehingga dapat membimbing peserta untuk mengembangkan potensi secara maksimal dan dapat menemukan sudut pandang baru mengenai cara mendidik serta mengajar,” ucapnya.

Guru MAN 1 Bojonegoro ini menilai PPG diperlukan untuk mengupgrade pengetahuan dan meningkatkan kompetensi guru dalam berbagai aspek sesuai dengan bidang studinya. Menurutnya, tantangan terbesar guru di masa kini dan masa depan adalah perkembangan IPTEK yang sangat cepat.

“Oleh karenanya menjadi guru pun harus mengikuti perkembangan tersebut sehingga dapat memberikan pendidikan dan pengajaran yang sesuai. Kami berharap dapat menjadi guru profesional dengan mengamalkan ilmu yang  diterima selama PPG, serta dapat menghasilkan generasi bangsa yang lebih baik,” ungkapnya.

Kesan mendalam juga disampaikan lulusan Pra Jabatan, Muhammad Zainul Arifin, S.Pd. Lulusan Prodi Matematika ini mengatakan selama PPG dia banyak menerima ilmu yang tidak didapat saat kuliah S1. Dan PPG Unisma telah memberikan pelayanan yang terbaik. “Pengelola PPG sangat responsif. Kalau kami merasa kesulitan langsung memberikan layanan yang cepat. Dosen-dosennya semua berkualifikasi dan kompeten,” katanya.

Pria asal Pasuruan ini menilai PPG sangat penting bagi calon guru profesional. Program ini memberikan update keilmuan dalam menjalankan tugas pembelajaran.

“Yang kita dapat banyak sekali, terutama dalam merancang modul ajar dan menciptakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik serta asesmen yang efektif,” tuturnya.

Wakil Dekan 1 FKIP Unisma Dr. Sri Wahyuni, M.Pd mengatakan, pemerintah memberikan kepercayaan besar kepada FKIP Unisma untuk menyelenggarakan program PPG. Baik itu dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) maupun dari Kementerian Agama (Kemenag). Kepercayaan itu sudah lama, sejak awal dirintis program ini.

Hingga kini, amanah itu dijawab dengan memuaskan. Ribuan guru profesional telah dilahirkan oleh PPG FKIP Unisma. Seperti hari ini, ada 496 lulusan yang akan dikukuhkan. Baik anggota PPG Dalam Jabatan maupun Pra Jabatan.

“Harapan besar kami tentu mereka menjadi guru-guru profesional yang akan membawa perubahan besar, baik untuk dirinya maupun lembaga tempatnya mengabdi. Profesional sebagai guru maupun pendidik. Mampu membuat metodologi yang lebih baik, menggunakan media, melaksanakan asesmen dan sebagainya,” tutur Yuni, sapaan akrabnya.

Sementara itu, Dekan FKIP Unisma Dr. Hasan Busri M.Pd mengungkapkan, guru atau tenaga pendidik lulusan PPG FKIP Unisma akan melakukan tugas pendidikan dan pengajaran yang tidak lagi biasa. Tetapi penuh kreativitas dan inovasi.

Dia berharap guru tidak hanya formalitas dalam mengajar. Tapi semua hal yang dilakukan berbasis masalah. Serta tidak menilai sama terhadap semua peserta didik. Satu per satu siswa harus diketahui karakternya. Termasuk kemampuan dalam berpikir.

Oleh karena itu, kata dia, proses pembelajaran harus disiapkan sebaik mungkin. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi. Semua tahapan harus berbasis masalah. “Jadi guru harus melaksanakan pembelajaran diferensiasi, termasuk dalam memilih media ajar dan model pembelajaran. Harus inovatif. Berbasis masalah dan berbasis teknologi,” tuturnya.

Yang menggembirakan, sebanyak 179 lulusan Pra Jabatan di periode ini, 117 diantaranya sudah diterima sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Mereka telah melalui seleksi CPNS beberapa waktu lalu. Dan tentu ini menjadi sebuah keberhasilan tersendiri.