Bangun Simpati Warga NU di LN, Unisma Gandeng Tiga Negara Asia

“Satu dayung, dua tiga pulau terlampaui”.

Usai menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri, Unisma juga membidik kolaborasi dengan Dunia Industri, Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah.

Salah satunya Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) yang ada di Taiwan, Korea Selatan dan Malaysia.

Delegasi Unisma berkunjung di sekretariat PCINU Taiwan di kawasan Ally 10 LN 40, Chang’anwest, Kota Taipe 104 (TMS Exit R2).

Rektor Unisma diberikan kesempatan untuk mauidzoh hasanah dengan tema “Puasa Membangun Kepekaan Sosial dan Spiritual”.

Lalu dilanjutkan dengan penandatanganan MoU dengan ketua PCINU Taiwan, Didik Purwanto, PhD.

Setelah kunjungan kerja ke sekretariat PCINU Taiwan, delegasi Unisma melakukan kerja sama dengan PCINU Korea Setelah.

Bertempat di 441-1, Nonhyeon-dong, Namdong-gu, Incheon Korea Selatan Rektor Unisma diberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutannya tentang “Mengubah Budaya dan Peradaban dalam Islam”.

Setelahnya, kunjungan kerja berlanjut ke kantor sekretariat PCINU Malaysia.

Dalam agenda kerja itu, Rektor Unisma Prof Dr Masykuri MSi didampingi oleh Direktur Program Pascasarjana Prof H M Mas’ud Said MM PhD, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Dr Rini Rahayu Kurniati MSi, Dekan Fakultas Kedokteran dr Rahma Triliana, MKes PhD, Kepala Kantor Urusan Internasional Dr Imam Wahyudi Karimullah MA, Dr Dewi Masyitoh, SP, MPt Dosen Praktisi Kewirausahaan Direktur Kembang Joyo Sriwijaya (Mitra Industri), Syaiful Sulaiman dan David Nasrun.

Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Datuk Rudi Mahfud, Ketua Tanfidziyah PCINU Malaysia, yang didampingi oleh jajaran pengurus PCINU Malaysia.

“Seluruh rangkaian kegiatan Unisma di Taiwan, Korea Selatan, dan Malaysia awal 2023 ini merupakan wujud konkret dan langkah strategis Unisma untuk menarik simpatik masyarakat NU di negara tersebut,” ujar Prof Masykuri.

Sebab, menurutnya, Unisma sendiri dididik ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya yang berbasis nilai-nilai moderasi, harmoni, toleran di tengah-tengah perbedaan adat istiadat, budaya, agama, seni dan bahasa.

sumber : https://radarmalang.jawapos.com/