FIA Unisma Mendapat Jatah Memberikan Pelatihan Manajemen Masjid dalam Rangka Memperingati Hari Santri di Desa Ngusikan Kab. Jombang
Tema Bakti Santri untuk Negeri yang diusung Unisma adalah untuk memperingati hari santri yang bertepatan pada tanggal 22 Oktober 2019. Bhakti Santri untuk Negeri ini diwujudkan Unisma dengan memberikan pengabdian nyata kepada Kab. Jombang di Kecamatan Kudu yang diadakan pada hari Senin, 21 Oktober 2019, dari jam 09.00 sampai dengan 17.00 WIB.
Pengabdian nyata dari Unisma ini diwujudkan dengan beberapa rangkaian kegiatan, seperti misalnya pembagian sembako dan pakaian layak pakai, pelatihan entrepreneur sejati, pelatihan mengenai pertanian dan peternakan, pelatihan manajemen masjid, pelatihan wakaf dan pengobatan gratis mata. Dalam pidato Rektor Unisma, Prof. Dr. Maskuri, M.Si, bahwa Unisma melakukan “bedol” Unisma ke Kab. Jombang dengan mengajak semua pejabat di Rektorat dan Fakultas untuk ikut ambil bagian dalam program ini. Unisma siap membantu Kab. Jombang Go International dengan catatan Pemkab Jombang serius dalam mensinergikan semangat dengan Unisma. Unisma siap membantu dengan mengerahkan para ahli untuk memberikan pelatihan dan membantu memasarkan produk dari Kab. Jombang ke luar negeri.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Tepatnya pukul 13.30 WIB, tim dari FIA Unisma, Dr. Afifuddin, S.Ag..,M.Si, Dr. Rini Rahayu Kurniati, M.Si, dan Dadang Krisdianto, S.Sos.,M.Si mendapatkan giliran mengisi pelatihan mengenai Manajemen masjid di Masjid Baiturrohman, Desa Ngusikan. Menurut tim dari Fakultas Ilmu Administrasi, masjid harus mempunyai fungsi Idarah, Imarah dan Ri’ayah. Idarah adalah masjid harus mempunyai tata laksana administrasi yang meliputi surat menyurat, kegiatan, pendataan, keuangan dan sarana. Imarah dalam hal ini masjid harus dapat meramaikan berbagai kegiatan yang mendatangkan dan melibatkan peran jama’ah, sehingga semua jamaah memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam memakmurkan masjid. Sedangkan yang terakhir, ri’ayah adalah masjid harus dapat memelihara dan merawat semua aset masjid yang merupakan hasil jariyah dan wakaf dari para jama’ah.
Sedangkan untuk manajemen keuangan masjid, menurut tim dari Fakultas Ilmu Administrasi Unisma harus mempunyai pemahaman dasar bahwa takmir sebagai pengelola dana masjid harus mempunyai mindset mental kaya, tidak kikir mengeluarkan dana untuk jamaah, fasilitas masjid, dan agenda masjid. Masjid semakin banyak melayani dan memfasilitasi jamaah, InsyaAllah infak yang masuk akan semakin besar.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Tim juga menambahkan penjelasan karakter pengelola dana, antara lain membangun pemahaman dan kesadaran berinfak kepada jamaah, mempermudah partisipasi, tidak membebani dan tidak dibebani, memperhatikan kearifan lokal, membuka ruang kreativitas dan partisipasi, distribusi tugas dan wewenang, menggembirakan dan menjaga perasaan jamaah, dan yang terakhir karakter pengelola dana adalah transparansi.
Rangkaian acara di Masjid Baiturrohman ditutup dengan acara pengajian yang diisi oleh Fakultas Agama Islam dan Rektor Unisma dan dilanjutkan dengan acara tumpengan bersama warga desa Ngusikan untuk menciptakan rasa persaudaraan, guyub rukun antara warga dengan semua dosen dan karyawan Unisma.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id