Pemilihan raya mahasiswa,sebuah pesta demokrasi untuk memilih dan menentukan presiden Dewan Mahasiswa dan orang-orang yang kemudian akan duduk di Ormawa dan merupakan pegelaran akbar tahunan .
Kampus adalah mata air ide dan pemikiran dimana mahasiswa seharusnya tumbuh bebas berpikir dan mengembangkan kesadaran sosialnya. Dia harus hidup dengan realita masyarakat dan menjadi intelektual-intelektual muda sebagai negarawan yang solutif untuk bangsanya. Dan kampus harus menjadi tempat yang mengobati hausnya rasa keingintahuan atas ilmu pengetahuan (spesialisasi jurusan) dan juga mengobati dahaga pemikiran, dunia pergerakan, masalah kesadaran sosial dan terutama sistem moral untuk kemudian mampu melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang bukan menjadi budak kekuasan dan hamba atas kekuatan modal.
menjadi mahasiswa adalah sebuah fase transisi untuk menghadapi kehidupan kerja dan kehidupan masyarakat nyata. Masa ketika seorang individu itu dengan sempurna disebut manusia dewasa dengan hak-hak nya dan dengan kewajiban yang harus dipikul. Dan mahasiswa inilah fase dimana individu belajar mengemban tanggung jawab dan menjadi dewasa atas pilihan-pilihan yang dijatuhkan. Tetapi apakah bangku kuliah ditambah rentetan buku di perpustakaan cukup untuk mempersiapkan diri kita untuk itu? Tentu tidak.
PEMIRA adalah salah satu elemen yang lahir di lingkungan mahasiswa ,suatu elemen dari perwujudan pemerintahan mahasiswa (Student government), elemen penting yang sebenarnya bisa menjadi sarana belajar memahami realitas masyarakat. Kampus adalah miniatur indonesia dan Pemira lahir menjadi suatu elemen pembelajaran untuk mengenal bagaimana sebuah pemerintahan dibangun dan dihancurkan, bertahan dari perang kepentingan dan kadang harus menyerah di kaki para penguasa modal, dan belajar bagaimana kadang nilai harus dikompromikan dan benar mungkin tidak harus selalu bernilai benar.