6 Mahasiswa Penerima Beasiswa Cendekia Baznas Adakan Temu Tokoh

6 Mahasiswa Penerima Beasiswa Cendekia Baznas Adakan Temu Tokoh

Tepat pada selasa 17 Desember, 6 penerima beasiswa cendekia baznas melaksanakan salah satu program kerjanya berupa temu tokoh. 6 Mahasiswa tersebut: Jamaludin Anwar, Teddy Briand Samudra, Mahirotul Alawiyah, Diyan Zaidah M. H,  Halimatus Sa’diyah dan Nur Liyana. Mereka menemui Dr. Nour Athiroh Abdoes Sjakoer,  S.Si., M.Kes sebagai tokoh inspiratif dengan berbagai prestasi dan karyanya yang mampu memotivasi para Mahasiswa UNISMA khususnya bagi mahasiswa penerima beasiswa cendekia baznas.

Akrab dengan panggilan “Bu Athiroh” beliau lahir di Sampang, 19 Juli 1969. Beliau menempuh Strata satunya di Universitas Jendral Soedirman Purwokerto pada tahun 1988 dengan bidang ilmu biologi. Beliau lulus tercepat, termuda dan terbaik pada tahun 1993. Kemudian strata 2 dan 3 beliau lanjutkan di Universitas Brawijaya dengan bidang ilmu Biometik. Saat ini beliau menjabat sebagai Lector Kepala/ Assoc. Prof Universitas Islam Malang.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id                                                                                                                                     

Sore itu, beliau sedikit berbagi kenangan tentang perjalanannya menuju kesuksesan yang beliau dapat saat ini. Bahwa dulu, semasa beliau menjadi mahasiswa angkatan 1988 beliau juga penerima beasiswa, dari Strata 1 hingga Strata 3 beliau membayar biaya pendidikannya debgan beasiswa yang beliau peroleh. Beliau juga bercerita bahwa beliau menghabiskan waktu senggangnya dengan belajar, namun tak menutup kesempatan juga bagi beliau untuk sekedar ngopi pun bermain dengan teman-teman sebayanya. Namun kesenangan itu hanya beliau lakukan saat beliau telah selesai belajar dan menyelesaikan semua tugas kuliahnya.

Dalam 5 tahun terakhir ini sudah berbagai penelitian dan jurnal telah beliau tulis baik tingkat nasional maupun internasional. Sebanyak 21 penghargaan sejak 2005 hingga 2016 beliau raih baik tingkat kopertis maupun nasional. Pada akhir perbincangan beliau sempat berpesan untuk amanah dalam menerima beasiswa, karena menjaga lebih sulit daripada mendapatkan. Beliau pun tak lupa mendorong mahasiswa untuk terus mengejar setinggi apapun mimpi yang ingin digapai.

Berkenaan dengan hal itu, Jamaludin Anwar salah satu mahasiswa penerima beasiswa cendekia baznas menyatakan kekagumannya atas pribadi beliau yang luar biasa. Jamal mengatakan “Manajemen waktu beliau sangat luar biasa, beliau sangat rajin namun tetap tidak melupakan untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Beliau juga sangat amanah, dalam artian beliau sangat bagus dalam mengelola beasiswa yang beliau dapat.”

Jamal juga menambahkan bahwa satu hal lagi yang paling penting, beliau belajar tidak mengenal umur. Bahkan pada usianya yang menginjak lima puluh tahunan, beliau tetap semangat dalam menimba ilmu. “Dan semangat yang seperti itulah yang sulit kami temui. Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Athiroh sudah menularkan semangatnya kepada kami.”

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id