Ketum PBNU Gus Yahya Apresiasi Akselerasi Kinerja Unisma yang Signifikan

Halal Bihalal pimpinan Universitas Islam Malang (Unisma) dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Dr (HC) KH Yahya Cholil Staquf beserta jajarannya. 

Menurut Gus Yahya, Unisma mengalami perkembangan sangat pesat. Hal itu menjadi konsen utama, PBNU. Nahdlatul Ulama (NU) saat ini memiliki begitu banyak lembaga khidmat. Lembaga tersebut hadir bukan hanya inisiatif pengurus, tetapi juga inisiatif independent atau tanpa berkaitan langsung dengan organisasi.

“Ada 43, yang didirikan atas nama PBNU, lebih banyak lagi didirikan atas nama pesantren. Beberapa tumbuh dengan sangat baik, salah satunya Unisma. Harus diakui khidmah perguruan tinggi di PBNU belum termasuk pada sistem kinerja organisasi yang semestinya,” ujar KH Yahya Cholil, Sabtu (29/4/2023) malam.

Gus Yahya mengakui tahu betul soal Unisma sebagai perguruan di lingkungan NU yang secara kualitatif paling tinggi dari segi perguruan tinggi lain. Dia juga tahu di dalam beberapa tahun terakhir ada akselerasi kinerja yang sangat signifikan.

“Saya mewakili PBNU mengapresiasi Prof Maskuri sebagai Rektor, atas jasanya di dalam melakukan akselerasi di dalam kinerja Unisma ini. Tetapi, kami juga melihat berbagai macam masalah yang perlu ditangani dan diatasi, baik dari segi sistem nasional maupun segi sistem Yayasan Unisma secara internal,” jelas ketum PBNU.

Gus Yahya mengajak forum untuk terus menerus membangun profesionalitas dengan wawasan pengembangan yang jauh ke depan sehingga semua masalah yang bisa diatasi bersama. Hal itu sebagai prestasi peradaban, bukan prestasi ekonomi.

“Bukan jadi keuntungan sepeser dua peser, tapi keuntungan investasi. Tentu membutuhkan cara kerja profesional yang rigid karena merupakan tantangan PBNU,” ajaknya.

Pada akhir penyampaian Gus Yahya memandang kesuksesan perkembangan Unisma merupakan hasil kerja berbagai pihak. Tidak terlepas para pengampu Unisma yang tidak bisa dilupakan.

“Kalau saya sebut kinerja Pak Maskuri tadi bukan berarti kami lupa pengampu Unisma yang lain. Mustahil Pak Maskuri bisa begitu itu jika tidak dibantu yang lain. PBNU juga memberi apresiasi yang setinggi tingginya atas pengampu Unisma. Mari bersama sama lebih serius lagi, ngotot, dan disiplin untuk upaya mengembangkan Unisma sebagai investasi di masa depan,” pungkas ketum PBNU.

sumber : jatim.nu.or.id