Tingkatkan Solidaritas Unisma Malang bersama STAI Hasanuddin Pare Kediri dengan Learning Stategy to Face Industrial 4.0

Tingkatkan Solidaritas Unisma Malang bersama STAI Hasanuddin Pare Kediri dengan Learning Stategy to Face Industrial 4.0

oleh Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, M. Pd, Ph, D.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang telah menggelar program kuliah tamu dan kunjungan bersama STAI Hasanuddin Pare, Kediri pada Jum’at 6 Maret 2020 di Gedung Utsman Bin Affan Lantai 7 Universitas Islam Malang. Dalam acara yang diselenggarakan oleh Fakultas tersebut dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Subbanul Wathon, Shalawat Nuril Anwar (sholawat wajib Universitas Islam Malang), Mars FKIP, dan Mars ESA (English Students Association of Unisma) yang semuanya dipersembahkan oleh paduan suara Himaprodi Pendidikan Bahasa Inggris. Acara tersebut diselenggarakan dengan tujuan menjaga hubungan baik antara Universitas Islam Malang dengan STAI Hasanuddin Pare, Kediri.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

STAI Hasanuddin merupakan kampus yang menjalin kerjasama bersama Universitas Islam Malang sejak lama. STAI Hasanuddin mengaku banyak belajar dari Universitas Islam Malang, begitu juga sebaliknya Universitas Islam Malang banyak belajar dari STAI Hasanuddin yang memiliki progress untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas kampus. Acara tersebut di isi dengan materi learning Strategy to Face Industrial 4.0  oleh Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph. D selaku Wakil Rektor 1 Unisma.  Kuliah tamu itu berjalan dengan lancar dan khidmat karena seluruh audien menyimak dengan baik dan menyerap segala informasi yang disampaikan oleh Prof. Junaidi Mistar.

Pada materi  Learning Strategy to Face Industrial 4.0  beliau memaparkan perbedaan learning Industri 1.0, 2.0, 3.0, dan 4.0 yang ternyata perbedaan tersebut adalah pada bidang metodenya. Pada masa 1.0, yakni masa sebelum 1930, menggunakan classical method, yang mana pembelajaran tersebuta masih menggunakan sistem isolated vocabulary teaching and word inflections, hal ini menyebabkan kurangnya pengetahuan kosa kata dan perubahan kata yang selalu berkembang. Pada masa 2.0, yakni pada tahun 1940-1960 yang menggunakan  Audio-Lingual Method dengan pembelajaran influenced by behavioral psychology and structural linguistics dan sistem repetition/drill. Pada masa 3.0, yakni pada tahun 1970-1990, mulai mengembangkan teknik communicative approach. Sedangkan pada masa 4.0, yakni pada tahun 1990-sekarang, telah sedang menggunakan cooperative learning.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dari penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan telah terjadi, dan akan selalu terjadi. Maka perubahan tersebut harus diikuti agar tidak tertinggal dengan teknologi dan informasi. Bahkan dalam akhir slide perentasi, Prof. Junaidi Mistar menuliskan ayat Al-Quran surah Ar-Ra’du ayat 11 yang berartikan “sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum hingga dia merubahnya dengan dirinya sendiri” dalam kesimpulan tersebut jelas bahwa perubahan dimulai dari diri masing-masing. Perubahan yang baik adalah perubahan yang menjadikan keadaan semula menjadi lebih baik, karena tidaklah dikatakan berubah jika keadaannya masih tetap sama.

Pada akhir acara kuliah tamu tersebut diadakan sesi pemberian kenang-kenangan dari Universitas Islam Malang dan STAI Hasanuddin dan foto bersama. Demikianlah proses berlangsungnya kuliah tamu sekaligus silaturrahmi antar kampus yang diselenggarakan di Universitas Islam Malang.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pewarta: Humas FKIP Universitas Islam Malang (UNISMA)Foto bersama setelah penyerahan cinderamata