LIPSUS WEBINAR HARDIKNAS 2020 PEMPROV JATIM DAN DINAS PENDIDIKAN JAWA TIMUR Oleh Pak Yoyok

WEBINAR HARDIKNAS 2020 PEMPROV JATIM DAN DINAS PENDIDIKAN JAWA TIMUR

Oleh: Yoyok Amirudin

Siang itu Rabu, 6 Mei 2020 telah dilaksanakan semiar webinar dengan tema “Kompleksitas Pendidikan di Tengah Pandemi Covid-19”. Penulis menjadi peserta dari 100an orang yang ikut dalam acara webinar hardiknas atas perwakilan dari LP Maarif Jawa Timur yang diikuti juga oleh Gubernur Jawa Timur dan Ketua Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Pada awal acara, Gubernur Jatim Bu Khofifah memberikan informasi di hari pendidikan kami bersyukur Jawa Timur menjadi provinsi terbanyak 13.803 yang diterima SNMPTN, bagi siswa yang tidak lolos bisa mengikuti proses seleksi di tiap-tiap Perguruan Tinggi.

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya al Quran, iqra bismirabbikal ladzi kholaq (bacalah engan nama Tuhanmu yang telah menciptakan). Pada sekarang ini, di Jawa Timur minat baca siswa rendah. Rendahnya literasi ini akan membuat rendahnya daya saing bangsa dalam persaingan global. Dulu minat baca kurang karena alasannya kertasnya mahal, buku mahal, sekarang sudah ada E-book. Dulu perpustakan terbatas, sekarang sudah ada digital library. Sekarang semua elemen harus melakukan lompatan seluruh kalayak.
Tidak ada alasan untuk tidak menggerakan literasi dengan alasan harga buku mahal, buku di perpustakaan terbatas, karena sudah banyak perpustakaan library. Kultur baca kita rendah, oleh karena itu perlu ada gerakan bersama menghidupkan literasi. Dulu tahun 60-70an mereka memang listening society, sangat senang mendengar masyarakatnya. Kemudian, masuk pada masyarakat terdidik jenjang pendidikannya menengah bahkan sudah perguruan tinggi kita istilahkan schooling society, lalu muncul kesenangan writing society. Ketika writing society, pasti diikuti yang namanya reading society.

Yang terjadi sekarang sudah banyak sekolah Internasional, mahasisnya yang mengenyam pendidikan di luar negeri sudah banyak, kemudian kembali mendedikasikan keilmuannya di lembaga pendidikan. Minat ini berseiring dgn tingginya derajat pendidikan , suasana seperti itu tidak sekedar writing society, sudah reading society. Pola ini dalam webinar bisa dicari rekomendasi strategis.
Masih cukup banyak listening society, sudah school society, writing socity, tapi kenapa reading society belum meningkat. Hari ini masuk pada industry 4.0, pada seperti itu Gubernur berharap forum ini yang pas untuk meningkatkan energy positif. Insyallah kita bisa, karena bulan ini diturunkannya al Quran dan ayat pertama iqra. Maka momentum yang pas untuk meningkatan minat baca. Kami minta tolong semuanya memberikan daya dorong untuk meningkatakn kemampuan dan proses bagaimana mencintai membaca. Bahkan secara religiutas disediakan untuk bertadarus al quran, bisa mebaca al quran perbanyak dibulan ini. Momentum cinta membaca kita ini sudah melewati schooling society, reading society, writing society, lantas kenapa kita tertinggal. Dulu alasannya buku mahal, perpustakaan sedikit. Sekarang sudah banyak fasilitas yang ada seperti e-book dan digital library.

Dalam World economi forum tahun 2015 disepakati 6 literasi dasar. Ada literasi finansial technology, One students one account, bagian awal dari literasi finansial. Pendidikan bukankn hanya formal, juga informasl dan non formal. misalnya ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja diluar rumah, mendedikasikan untuk keluarganya, financial menjadi penting. Pendidikan ini kemudian memberikan keluasan makna, tidak hanya formal, proses dari kandungan sampai ke liang lahat, long life education, format long life education, kegiatan belajar mengajar bagaimana membangun berbasis komunitas.
Posyandu lansia, balita, kelompok bina remaja, bina balita bagian dari tanam minat baca, pada posisi seperti ini ada pola yang bisa kita lakukan di tingkat pendidikan anak usia dini, pada usia dini belum diajarkan membaca, guru bisa memberikan buku bacaan untuk dibawa pulang, dan orang tua akan membacakan isi itu, guru akan menanyakan kembali esoknya apa isi buku yang dibawa pulang anak tersebut.

Anak menceritakan di dalam kelas, bernarasi, sehingga muncul sikap percaya diri. Ini sudah dilakukan di beberapa lembaga pendidikan. Akankah ini mungkin dijadikan role model. Kegitan ini untuk mendorong minat anak balita. Kondisi yang tidak bagus bila orang tua menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah, “saya sudah bayar mahal, itu tugas guru”. Merupakan tanggung jawab bersama antara guru dan orang dalam mendidik anak.

Pemateri yang kedua, Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Perubahan besar, seperti pengajran dan pembelajran tdk hanya dilakukan dengan disekolah tapi juga bisa dilakukan di rumah. Kesadaran tidak hanya tumbuh dari siswa dan guru, tapi orang tua, betapa pentingnya pendidikan buat anak. Guru belajar cepat dengan perubahan sistem belajar ini dengan belajar melalui online, membuka online classroom, kita bisa melihat kehidupan seperti itu selama 2 bulan.

Orang tua juga menyadari bahwa peran guru sangat penting dalam pendidikan. Coba lihat bagaimana upaya-upaya guru dalam mempersiapkan materi bagi siswanya. Ini menunjukan usaha apa yang bapak ibu guru lakukan itu dapat dipahami oleh orang tua, yang selama ini tidak di pahami karena sibuk bekerja.
Adanya darurat covid-19, banyak hikmah yang kita dapatkan diantaranya terjadinya revolusi di sektor pendidikan. Esensi dari pendidikan adalah belajar bukan sekolah. Sekolah adalah salah satu prasarana tempat belajar. Dalam kondsi pandemi sebagai tempat belajr adalah rumah.

Hikmah yang lain, dengan belajar di rumah sebagai imeplementasi dari merdeka belajar. Di rumah yakin, akan lebih nyaman, aman, lebih bersih dan lebih sehat, dan lebih menyenangkan. Oleh karena itu, peran orang tua bekerja sama dengan guru dan stake holder. Pendidikan dirumah sangat kami butuhkan. Hikmah berikutnya, para guru dan siswa lebih tahu pemahamaan tentang teknologi informasi, digital, pengetahuan aplikasi-aplikasi pembelajaran yang ada.
Ada beberapa kebijakan Pendidikan Provinsi Jatim dalam kasus covid-19. Pertama, Ujian Nasional ditiadakan dan tidak dijadikan syarat jenjang berikutnya, ke Perguruan Tinggi. kedua, belajar dirumah targetnya siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum. Pembelajaran dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Ada daerah di masalebo dan samsakala, karena tidak bisa dijangkau internet, maka pembelajarannya sekarang tetap offline. Dinas Pendidikan Sumenep melaporkan proses pembelajaran tetap dilakukan di sekolah. Karena disana belum ada kasus Covid-19.

Ujian Nasional smk sempat dilaksanakan sblm covid 19, namun menteri pendidikan mengatakan ujian nasional tidak menjadi parameter kelulusan atau melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi.
Kebijakan yang ketiga, Untuk adana BOS boleh digunakan untuk pembiayaan pembelajran online, dan penanggulangan covid-19. Tahun 2020, jawa timur yang terbanyak di Indonesia yang lulus SNMPTN sejumlah 13.803 dibanding tahun lalu 13.737

Keempat, Untuk ppdb sistem online, untk yang tidak ada internet bisa offline. Pemerintah Jawa Timur ada 3 (tiga) tahap:
Tahap 1, Jalur pertama SMA afirmasi 15% calon siswa dari kurang mampu. Pindah tugas orang tua 5%, prestasi lomba 5% (akademik dan olahraga). Ini dilakukan serentak, sampai pengumuman kelulusan. Tahap2, Zonasi 50%, jarak rumah dan sekolah. Nanti diaplikasi 5 sekolah yang terdekat dengan rumah. Ini merupakan hasil evaluasi dari tahun kemarin, dulu jalur prestasi sangat kecil, sekarang cukup besar. Tahap 3, melalui online. Diambil dari prestasi nilai rapor dan nilai sekolah tahun 2019 minimal 25% semester 1 sampai semester 5.
Untuk SMK, sama modelnya sama. Tapi tidak ada tahap zonai. Cuma tahap 1 dan 3 Melalui online (regular) 1-5 rapot dan rata2 ujian nasional 2019, index sekolah yang bersangkutan.
Di aplikasi pendidikan, jatim.net. pada tanggal 8 juni 2020 dibuka pendaftaran siswa baru, 27 april pra pendafaran, SMP diharapakn memasukkan nilai.ppd.jatim.net.

Ada dua scenario bila covid selesai. Skenario pertama, bila covid sudah selesai pada Juni 2020 dilanjutkan pembelajaran pada juli 2020, bagi capaiannya yang belum terpenuhi bisa dilanjutkan. Kalau sudah tercapai, bisa diisi materi penguatan karakter. Dan tahun ajaran baru akan dimulai Awal agustus 2020. Dan tidak ada libur kenaikan kelas, masalah libur dipusatkan pada penggganti libut lebaran.

Skenario kedua, pandemic covi-19 apabila Desember 2020. Melalui kementerian pendidikan, pembelajaran di sekolah 2020 diperpanjang dilanjutkan terus hingga 2020 dan proses pmbelajaran lebih pada penekanan penguatan karaker dan kesiapsiagaan bencana. Awal tahun pembelajarn 2020-2021 kembali seperti 1978 yaituakan dimulai awal (Januari) 2021 tentu ini membutuhkan revisi kalender pendidikan.

Narasumber berikutnya adalah Dr. Luluk Prjambodo, M.Pd. (anggota Dewan Pendidikan Jatim) menyampaikan, Implementasi pendidikan dengan model sistem pembelajaran online dalam kurun waktu dua bulan ini betapa flexible dan antisipatif, kebijakan dinas pendidikan jatim. Kemudian subtansi yang lain, tentang pengalihan penggunaan BOS dan BOP untuk mendukung upaya pemutusan penyebaran covid 19, belanja internet termasuk sembako.
Tumbuhnya empati guru bagaimana kesulitan siswa di rumah, saya ingin belajar tapi tidak sarana yang mendukung di rumah seperti di sekolah. Untuk menumbuhkan empati kondisi siswa dan orang tua. “pak, kami ortu normal betul menitipkan ke sekolah, begitu bekerja dirumah, suka tidak suka kami memberikan pendampingan kepada putra-putri, bingung cara melaksanakan, mungkin dinas pendidikan jatim membuat panduan untuk orang tua dalam mendampingi anak belajar secara daring dirumah.

Pertumbuhan kreatifitas ruang belajar kampus dan sekolah betul-betul tergelar. All must be online. Satu hal, siap tidak siap kita masuk era suatu momentum saatnya kita melaksanakan daring dirumah secara sinkronus, semesta, bersama pendidik orang tua dan peserta didik. Pembelajaran dirumah sungguh bukan merupakan pengalihan, pelimphana tugas pendidik kepada orang tua. Banyak ortu mengeluh “kami kewalahan tugas anak-anak cukup banyak, malah banyak sekali dibanding situasi normal.” Latar blekang siswa berbeda, bangun tidur langsung ke laptop. Pada saatnya belajar, kemudian ada orang masak, jalan dibelakangnya. Ini keindahan tersendiri. Ada juga ruang atau koridor belajar dirumah juga perlu sebuah etika. Karena pada dasarnya konteks sebuah pembelajran adalah formal. Maka, perlu ada aturan etika ketika sedang belajar sistem online.

Penulis mengikuti daring saat posisi di Malang, sedang tidak ngopi.
6 Mei 2020