UKM Pecinta Alam RPA Unisma Malang Gelar Pemantapan Potensi Anggota Penuh

Keluarga mahasiswa Pecinta Alam Ranti Pager Aji Unisma Malang telah menyelesaikan kegiatan Pemantapan Potensi Anggota Penuh, yakni melakukan aplikasi “Divisi Rock Climbing” yang dilaksanakan di Tebing Sumbing Gunung Kelud Kecamatan Ngacar Kabupaten Kediri, 23 – 27 November 2019 lalu. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan anggota yang cakap dalam keorganisasian, meningkatkan skill anggota dalam hal social dan divisi kepecintaalaman (khususnya divisi Rock Climbing dan Konservasi). Dalam pelaksanaan kegiatan Pemantapan Potensi Divisi Rock Climbing ini sejumlah 5 orang Serta 1 pendamping , (Divisi Rock Climbing ) yaitu Titanicktyas Aurely Shah (Kumbang), Harry Wiranto (Amul), Muhidin Abdullah (Kasut), Ade Irman Maulana (Bayan), Aulia Sukma R (Paku) sebagai panitia dan peserta serta Halim (Bece) sebagai pendamping. Aplikasi Pemantapan Potensi Anggota Penuh II ini dilakukan di Tebing Sumbing Gunung Kelud. Bagi seorang pemanjat, Tebing Sumbing sendiri merupakan salah satu tebing yang sangat menarik sekaligus menantang untuk dipanjat, karena tebing ini terletak di atas Gunung Kelud yang merupakan gunung merapi dengan ketinggian lebih kurang 1000 mdpl dengan karakteristik batuan tebing yaitu Andesit dengan ketinggian tebing 350m.

Aplikasi yang dilakukan yaitu Alphine tactic dengan menggunakan Artificial Teknik biasanya pada tehnik pemanjatan ini, pemanjat menggunakan secara langsung peralatan untuk menambah ketinggian pemanjatannya dalam pembuatan jalur pemanjatan.

Dimulai dari dasar tebing kita harus memanjat dengan pengaplikasian Artificial Climbing hingga pitch 1 dengan ketinggian ± 35 M dengan kemiringan ± 90°. Lalu untuk menempuh picth 2 harus menempuh ketinggian ±45 M dari picth 1.

Tidak banyak terdapat pengaman Hanger di antara jalur tebing tersebut, hanya terdapat 2-3 pengaman hanger saja yang ada di jalur tersebut. Jenis tebing Sumbing ini juga termasuk jenis tebing berbatuan Andesit dengan permukaan yang halus seperti batu.

Tidak banyak terdapat banyak point untuk pegangan tangan, melainkan hanya terdapat banyak crak atau bentuk pecahan vertical di tebing yang dapat kita gunakan untuk pengaplikasian Artificial. Selanjutnya untuk menempuh picth 3 sampai dengan pitch 6 kita bisa berjalan kaki dengan kemiringan tebing ±35°.

Di picth 6 terdapat latar ombo yang cukup 4-6 orang pemanjat untuk melakukan Flying Camp dan Konservasi Tebing. Untuk konservasi tebing, kami melakukan Analisa Vegetasi dan Inventarisasi Satwa yaitu dengan cara menganalisis flora dan fauna yang berada di tebing serta Gunung Kelud yang bisa dijangkau dengan menggunakan Binokuler dan alat tertentu. Flora dan Fauna yang berada di Tebing Sumbing dan Gunung Kelud yaitu kadal, jangkrik, burung, semut, serangga, tumbuhan paku, edelweiss, pohon, dan lain-lain. Setelah melakukan pemanjatan di Tebing Sumbing, seluruh anggota UKM Pecinta Alam Ranti Pager Aji Unisma Malang melakukan Sosiologi Pedesaan yang dilakukan di Desa Sugih Waras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Data yang diterima dari salah satu warga dan juga juru kunci Gunung Kelud yaitu mengenai sejarah letusan yang sudah terjadi di Gunung Kelud, perekonomian masyarakat, agama, social dan budaya, dan pendidikan masyarakat.