FEB UNISMA Pertemukan Para CEO Bahas Reshaping Business Lanscap dengan IoT

FEB UNISMA Pertemukan Para CEO Bahas Reshaping Business Lanscap dengan IoT

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang mengadakan seminar dan CEO Talk bertajuk “Reshaping The Lanscap Business With Internet of Things” di Hall Abdurrahman Wahid Gedung Pascasarjana Lantai 7 Universitas Islam Malang (18/13/2019). Kegiatan tersebut menghadirkan Bapak Edi Prabowo Soebandi selaku CEO PT. Ochabawez Dinamika Persada, Muhammad Andi Zaky Technopreneur dan Sekjen TIK Nasional dan Bapak Teguh Wahyono selaku Direktur Keuangan dan IT PT. Pegadaian (Persero).

Seminar yang diikuti ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum tersebut mendapat apresiasi dari Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISMA yang dalam sambutannya menyatakan apresiasinya atas kehadiran para narasumber yang berkenan hadir memberikan transfer knowledge kepada peserta seminar. Hal ini sejalan dengan tugas FEB UNISMA yang senantiasa mengadaptasi setiap perubahan yang sangat cepat telah terjadi akibat hadirnya Revolusi Industri 4.0.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

“Tren global telah bergeser, terutama di bidang bisnis. Semua bisnis semakin mengandalkan data, bahkan siapa yang memiliki data akan memenangi persaingan. Salah satu cara untuk dapat mengakuisi data adalah bisa dengan teknologi IoT. Internet of Things telah hadir dalam segala aspek bisnis dengan segala kemudahannya. aktivitas diantaranya aspek kemudahannya. IoT telah banyak membuat efisiensi, dimana IoT dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.”

Demikian papar dekan FEB Unisma yang getol membekali mahasiswanya pengetahuan dan pembelajaran di luar kelas melalui berbagai seminar, guest lecture, CEO talk, dan lain-lain.

Sementara itu acara CEO Talk dan Seminar ini dibuka oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kerjasama Universitas Islam Malang Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, Ph.D. Dalam sambutannya, Prof. Junaidi, mengapresiasi kegiatan yang melibatkan banyak mahasiswa dan masyarakat umum serta menghadirkan para praktisi bidang teknologi informasi.

Kegiatan tersebut dinilai menjadi bagian dari peran penting Universitas Islam Malang yakni berkontribusi dalam pengembangan bidang ilmu dan teknologi di Indonesia. Sebab, UNISMA didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk dalam bidang pengembangan teknologi informasi khususnya internet of things.

“Semoga kegiatan ini benar-benar memberikan gambaran dan wawasan tentang tren perkembangan teknologi, peluang dan tantangan global industri 4.0 dan implementasi IoT dalam lanskap bisnis sehingga masyarakat dapat memahami dan menguasai IoT,” ujar Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, Ph.D.

Teguh Wahyono dari PT. Pegadaian Persero menyampaikan Era 4.0 harus siap dengan perubahan. Perubahan terjadi karena trend pergeseran global dengan cara kerja. Setiap hari perubahan dengan membangun organisasi baru (The Startup Way). Disini harus menyatukan cultur sumber daya manusia dari kalangan senior dengan kalangan millenial.

“Saat ini pegadaian sudah bertransformasi ke bisnis digital melalui produk-produknya melaui Grow Core & Grab New. Ke depan pegadaian fokus kerjasama dengan ecomerse dan fintech. Dalam Era 4.0 ini yang paling susah adalah membuka mindset SDM, khususnya yang mau menerima dan menghadapi perubahan,” ujarnya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Sementara itu Edi Prabowo Soebandi, CEO PT. Ochabawez Dinamika Persada memaparkan tentang apa yang terjadi pada industri RI 4.0.

“Era Revolusi Industri 4.0 intinya ada banyak hal membutuhkan data sehingga munculnya istilah Big Data. Artificial Intelegence dan hal ini membutuhkan konektiviti yang tinggi, termasuk terkonektiviti secara horisontal maupun vertikal. Saat ini kita harus berdisiplin tentang data dan memahami makna data hal itu membawa kita makin kritis.”

“Dalam membantu bidang perkerjaan ada penggantian dengan pemanfaatan Artificial Intelegence, Robotic, dan lain-lain. “Indonesia memiliki peluang besar karena dari total jumlah penduduk 250 juta, sebagai pengguna medsos sebanyak 138 juta. Yang terpenting sekarang makna penggunaan medsos harus kita resapi untuk apa dalam membantu kehidupan kita?”

Pada tahun 2045 PDB Indonesia diperkirakan no 4 di dunia dan 50% terdiri dari kalangan millenial sebagai pengguna internet.”

Lain halnya Sekjen Dewan TIK Nasional, Muhammad Andi Zaky memberikan sentilan tentang kata kunci dari Industri 4.0 adalah Big Data. Andy Zaky demikian panggilannya menyampaikan pada era ini semua platform bisnis harus berubah. “The Game is Transformation. Data adalah asset” ujarnya ketika kita tahu data maka kita tahu behaviour consumer.

“Perusahaan Digital kekuataanya pada intangible Asset, saat ini yang menang bukan lagi perusahaan yang punya aset tangible besar tetapi petusahaan yang memiliki asset intangible yang tinggi yang memiliki platform dan menguasai data. RI 4.0 membuat era conceptual”

“Saat dulu Uber masuk pertama kali di Indonesia, semua operasionalisasi yang terjadi adobsi dari negara asalanya”. Bayar pake kartu kredit, alat transportasinya harus mobil. Namun lain ganya dengan pencipta gojek, menyesuaikan dengan kondisi masyarakat Indonesia, pembayaran boleh pake cara apapun, kendaraan yang disediakan roda 2 maupun roda 4. Inilah yang membuat Gojek berjaya sehingga mampu menjadi perusahaan startup yang merajai baik di Indonesia bahkan di luar Indonesia.

Andy Zaky juga pemilik berbagai perusahaan start up bisnis ini mengajak peserta untuk memiliki paradigma 4.0 yaitu demokratisasi pengetahuan, demokratisasi kreasi, demokratisasi funding, demokratisasi distribusi dan commerce. Inilah paradigma yang harus kita bangun saat masuk era 4.0.

“Dan yang terakhir harus kita siapkan adalah kita harus memiliki karakter 4.0 yang meliputi problem solving, kolaboratif, prudent (terstruktur), continuous learning, persisten (jangan mudah menyerah, sosial kapital atau kredibilitas dengan dukungan jejaring yang ada. Ini sumber kami adobsi Harvard Business Review Skill,” pungkasnya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Acara yang berlangsung santai, meriah diikuti sekirar 700 peserta dari akademisi, mahasiswa dan penggiat bisnis startup. Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penandatangan kerjasama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang dengan PT. Pegadaian Persero, PT. Ochabawez Dinamika Persada dan Wantiknas Indonesia.